24 Februari 2016

Kisah cinta dalam novel INGINKU, Keping Cerita Bawakan Cinta. Karya : Kartika Shania Ningrum

Kisah cinta dalam novel INGINKU, Keping Cerita Bawakan Cinta



 Judul    : Inginku; Keping Cerita Bawakan Cinta     

Penulis      : Sienta Sasika Novel

Ukuran    : 13 x 19 cm

Tebal        : 262 hlm

Penerbit   : Bukuné

ISBN         : 602-220-077-6

Harga       : Rp38.000,-

Sinopsis

Rindu ini masih saja untukmu meski waktu telah lama berlalu.Kisah kita seakan jadi mantra dalam hari-hari yang terkadang terasa memilukan hati.Dan jauh di sudut hati,aku masih menanti,tak bisa kumungkiri.Namun, harapan hanya bagai tetes air di atas embun, selalu terjatuh.Jangan bawakan lagi aku cinta,tak ada sisa harapan yang bisa kutawarkan kepadamu,bahkan hingga ujung hari terakhirku....Dan kau, mengapa masih saja berdiri di sisiku? Benarkah esok masih ada sinar matahari yang mampu menghangatkan cinta kita?

     Inginku, adalah persembahan novel dari penulis muda Sinta Sasika Novel, S.Si., Baliau lahir di Bandung, 17 April 1987. Ia menyelesaikan S1 biologi di Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran pada Mei 2009 di bidang molekuler medis. Pada 2006-2009 menjadi asisten dosen di Biologi UNPAD, lalu bekerja di Instalasi Patologi Klinik, Rumah Sakit Kanker Dharmais sebagai Biolog dan Research Assistant di bidang diagnostik molekuler. Tahun 2011 melanjutkan studi S2-nya di Bioteknologi ITB dan bekerja sebagai Research Assistant di UPK RSHS UNPAD. Seorang pecinta anime, manga, dan dorama Jepang.



     Inginku merupakan kisah cinta masa SMA Radhitya Brahmantyo atau Radhit dengan Azzalea Daffanty atau biasa dipanggil Lea yang semenjak kelulusan SMA tidak pernah bertemu kembali dengan Lea, kegelisahan Radhit yang sudah lama tidak bertemu dengan Lea karena sudah lama tidak pergi ke Bandung karena kecelakaan kereta api yg menewaskan ayah dan ibunya. Itulah sebabnya Lea tidak ingin pergi ke Bandung,namun pada akhirnya Lea pindah ke Bandung dengan harapan untuk membuka lembaran baru dan tidak ingin mengingat kenangan masa lalu yang sangat menyakitkannya. Sampai pada akhirnya Ia diterima sebagai perawat di salah satu Rumah Sakit yang dikenal mempunyai reputasi baik di Bandung dan ternyata Ia bertemu dengan Radhit yang menjadi dokter spesialis disana. Radhit yang telah bertahun - tahun tidak bertemu dengan Lea pun sangat terjekut mengetahui bahwa Lea saat ini bekerja di Rumah Sakit yang sama dengannya, Radhit masih mencintai Lea. Karena hanya Lea yang mengerti dirinya seperti apa. Namun sayang Radhit sudah memiliki tunangan yang ternyata merupakan anak pemilik Rumah Sakit tersebut. Vhera Adilla merupakan tunangan Radhit dan akan segera melangsungkan pernikahan, namun Radhit tidak pernah mencintai Vhera, yang ada di hatinya hanyalah Lea. Sampai pada akhirnya Lea di vonis terkena kanker yang disebabkan oleh virus HPV dan mengharuskan pengangkatan rahim Lea yang artinya Lea tidak akan memiliki keturunan selamanya. Vhera sudah mengetahui bahwa Radhit mencintai Lea namun Lea tidak ingin menjadi orang ketiga diantara mereka, namun Radhit telah memutuskan bahwa Ia akan memilih Lea walaupun Ia tau resikonya tidak akan memiliki keturunan. Disaat Lea putus harapan Radhit datang untuk memberikan harapan baru, Ia tidak ingin kehilngan Lea untuk kedua kalinya, sudah cukup menyakitkan baginya melihat Lea merasakan penderitan bertubi-tubi. Kehilangan orang tuanya, kehilangan anaknya, kehilangan suaminya, sekarang Ia akan kehilangan rahimnya dan Vhera menyadari semua itu. Betapa serakahnya, apapun yg Vhera inginkan selalu terkabu dan tidak pernah merasakan arti kehilangan. Akhirnya Vhera merelakan Radhit dengan Lea dan Ia melanjutkan studinya di Jerman, setelah 2 tahun kemudian Radhit dan Lea mengangkat seorang anak bernama Dimas dan Vhera pun sudah memiliki anak hasil pernikahannya dengan Jascha Stumpf laki laki keturunan Jerman yang juga sedang mengambil kuliah dengan jurusan yang sama dengan Vhera.

Novel ini di persembahkan kepada perempuan di Indonesia mengenai kanker serviks, di dalam isi novel disebutkan mengenai gejala awal kanker serviks. Ini sangat penting agar perempuan Indonesia dapat mendeteksi dini gejala awal kanker ini

Mengapa kita harus memiliki buku ini?

Dalam buku ini bukan saja mengenai cinta semata, namun sekaligus memberikan pelajaran mengenai kanker serviks terutama bagi perempuan yang sudah pernah melakukan aktivitas seksual agar memeriksakan diri ke dokter apabila timbul gejala-gejalanya. Namun bagi perempuan yang belum pernah melakukan aktivitas seksual dapat dilakukan penyuntikan vaksin untuk menghindari timbulnya virus-virus penyebab kanker serviks. Buku ini sangat menarik karna bisa menyajikan suatu materi yang bermanfaat sekaligus memberikan suatu cerita yang tidak biasa. Dimana laki-laki bisa menerima perempuan yang padahal Ia sudah tahu bahwa perempuan tersebut tidak akan pernah bisa mendapatkan keturunan karena pengangkatan rahimnya, disinilah letak kesetian laki-laki yang sesungguhnya.

     Di dalam suatu buku pastilah ada kelemahan dan kelebihannya, termasuk di dalam buku ini terdapat beberapa kelemahan dan kelebihannya. dari sudut kelemahannya buku ini banyak menyebutkan banyak istilah-istilah kedokteran yang tidak dimengerti terutama oleh orang awam, penggunaan istilah-istilah ini cukup sering di gunakan dalam beberapa percakapan. Ada baiknya penggunaan istilah kedokteran sedikit di kurangi agar para pembaca tidak terlalu bingung ketika membacanya.

Dari sudut kelebihannya buku ini menjelaskan mengenai apa itu kanker serviks, apa saja gejalanya, lalu apa saja resiko yang akan terjadi, bagaimana penangannya. Ini sudah cukup bermanfaat bagi pembaca yang belum mengetahui mengenai kanker serviks. Apalagi diangkat menjadi sebuah novel yang minat pembacanya sebagian besar para remaja usia sekolah maupun kuliah.



     Demikianlah resensi mengenai buku ini, semoga bermanfaat bagi kawan sekalian yang bingung ingin membeli buku apa, semua tergantung selera masing-masing pembaca disini saya hanya ingin membantu sedikit menggambarkan isi cerita dan manfaat dari buku ini.





                                                                KARTIKA SHANIA NINGRUM

      

0 komentar:

Posting Komentar

 
;