15 Februari 2016

RESENSI FILM SOE HOK GIE. DIVISI APRESIASI SASTRA.

PERJUANGAN MAHASISWA PADA JAMAN SOEKARNO DALAM FILM SOE HOK GIE 

Identitas Film
Sutradara         : Riri Riza
Produser          : Mira Lesmana
Penulis            : Riri Riza
Pemeran          : – Nicholas Saputra  – Wulan Guritno    – Indra Birowo
  – Lukman Sardi       – Sita Nursanti       – Thomas Nawilis
  – Jonathan Mulia     – Christian Audy   – Donny Alamsyah
  – Robby Tumewu    – Tutie Kirana       – Gino Korompis
  – Surya Saputra       – Happy Salma
Distributor      : Sinemart Pictures
Durasi             : 147 menit
Jenis Film        : Biografi

Film Biografi ini berlatar di Kota Jakarta dengan pemeran utama Soe Hok Gie yang diperankan oleh Nicholas saputra. Soe Hok Gie dibesarkan di sebuah keluarga keturunan Tionghoa dengan kehidupan yang sederhana. Sejak remaja, Gie sudah gemar membaca buku-buku sastra. Saat SD dan SMP Gie sekolah di Kanisius, lalu setelah lulus ia kuliah di Universitas Indonesia. Masa remaja Gie dijalani di bawah pemerintahan Soekarno yang ditandai adanya konflik antara militer dan PKI. Gie sangat membenci Soekarno karena pemerintahan Soekarno yang diktator dan membuat rakyat Indonesia menderita terutama rakyat miskin yang haknya terinjak-injak. Gie tahu bahwa di pemerintahan Soekarno ini ada ketidakadilan dan juga banyak korupsi yang dilkukan oleh para pejabat di pemerinahan ini. Oleh sebab itu, Gie dan teman – temnnya berusaha untuk menggulingkan pemerintahan Soekarno. Salah satu cara yang dilkukan adalah, Gie sering menyampaikan kritikan-kritikannya lewat media massa dan ia bersama teman-temannya juga melakukan demo. Namun Gie kecewa terhadap teman-temannya karena begitu mereka lulus mereka telah melupakan visi dan misi mereka untuk menggulingkan pemerintahan Soekarno
Gie pernah menyukai seorang perempuan bernama Ira yang kuliah di Universitas yang sama dengannya. Gie juga mempunyai teman kecil yang bernama Tan, namun mereka sempat terpisahkan dan bertemu kembali saat Gie sudah kuliah. Namun pada saat itu Tan telah terlibat dalam PKI yang pada saat pemerintahan Soekarno PKI harus dihancurkan. Gie mendesak Tan untuk bersembunyi namun Tan tidak mau melakukannya. Gie dan teman-teman lainnya sering meluangkan waktu bersama untuk mendaki gunung dan menikmati pemandangan alam disana. Gie meninggal di Gunung Semeru karena menghisap abu asap disana, namun saat Gie meninggalpun Gie tidak berhasil membuat pemerintahan Soekarno tergulingkan.
Di film ini menggambarkan bahwa mahasiswa-mahasiswa di UI termasuk Gie yang sangat menjungjung tinggi HAM di masa Orde Lama yang dipimpin oleh Soekarno dan mereka berjuang untuk mendapatkan kembali hak itu untuk rakyat Indonesia. Di film ini terlihat jelas pemerintahan Soekarno yang berhasil menutupi kesalahan-kesalahan mereka yang telah dilakukan kepada rakyatnya sehingg membuat rakyat menjadi menderita. Politik pada masa Orde Lama juga digambarkan dalam film ini dimana Soekarno ingin memberantas PKI dengan cara membunuh orang-orang yang tergabung dalam PKI termasuk teman kecil Soe Hok Gie yang terbunuh karena merupakan bagian dalam PKI. Kondisi sosial pada masa ini tentu saja kacau karena para demonstran yang melakukan demo untuk mendapatkan kembali hak-hak mereka dan bisa mendaptkan hidup yang lebih baik. Budaya yang ada di masa orde lama yaitu budaya Tionghoa diperbolehkan pada zaman itu, pada masa orde lama ini tidak membedakan etnis dan agama, semua dianggap sama rata.
Dalam film ini terdapat banyak sekali adegan adegan yang membuat penonton tegang, sedih ataaupun merasakan perjuangan mahasiswa pada saat itu, film ini terlihat sekali digarap dengan serius, terlihat dengan masukna penonton kedalam suasana pada saat itu, film ini sangat direkomendasikan untuk semua mahasiswa terutama mahasiswa yang memperjuangkan literasi seperti komunitas JaWaRa.

- APRESIASI SASTRA. 2016

0 komentar:

Posting Komentar

 
;