24 Januari 2016

Apa itu Komunitas JaWaRa?


Komunitas JaWaRa


Komunitas JaWaRa merupakan komunitas yang bergerak di bidang Jurnalistik, Wisata Literasi, dan Sastra. Komunitas ini didirikan atas inisiasi dekan FISIP Unsera yang didasari oleh dialog bersama antara beberapa dosen di jurusan Ilmu Komunikasi dan Administrasi Negara. Gerakan ini diharapkan dapat menjadi gerakan yang mengubah habit mahasiswa, yang awalnya menjunjung tinggi budaya kantin dan hura-hura menjadi budaya membaca, menulis, mengembangkan literasi, dan mencintai budaya. Dengan adanya komunitas JaWaRa, mahasiswa FISIP Unsera memiliki wadah untuk menyalurkan minat dan bakatnya di bidang jurnalistik, traveling, film, dan apresiasi sastra. Mahasiswa lebih berdaya dengan banyak membaca, menulis, dan berkarya. Karena itulah napasnya mahasiswa untuk menunjukkan eksistensi dirinya sebagai inelektual muda.

Nama JaWaRa dipilih karena sesuai dengan semangat perubahan yang kami usung. Dalam sejarah Banten, Jawara merupakan orang yang berjasa mengusir penjajah atau pemberontak yang telah meresahkan warga masyarakat. Sementara itu, yang menjadi keresahan di kampus Unsera adalah masyarakat kampus yang belum berdaya, belum tampak iklim akademisnya dan asih minim karya. Oleh karena itu, perjuangan para jawara Banten yang memiliki spirit perubahan itu berusaha diserap oleh para anggota JaWaRa, sebutlah pendekar pena yang membangun iklim kampus lebih akademis dan berjiwa intelektual.

Kami akan sangat berbahagia apabila banyak pihak yang bersedia membantu membangun serta mengembangkan ikhtiar sederhana ini demi perubahan kampus tercinta. Demi perubahan Banten dan Indonesia yang terlahir dari intelektual muda seperti para JaWaRa FISIP Unsera. Harapan kami, semoga gerakan sederhana yang kami buat ini, tidak hanya sebagai gerkaan senang-senang belaka melainkan sejalan dengan visi universitas yang menjadikan mahasiswa sebagai 'agen of change', agen perubahan, baik perubahan menjadi diri yang lebih baik, perubahan menuju kampus literasi, dan perubahan bagi lingkungan sekitar masyarakat Unsera.

Akhirnya, mengutip puisi Toto ST. Radik. "Kata-kata hanya bertuah bila itu terjadi, dijadikan tanda, dijadikan makna." Kami berharap gerakan kecil kami merupakan tanda lahirnya intelektual muda di Banten yang bermakna keberadaannya bagi masyarakat yang berbudaya.


Salam Takjim.
Pengelola Komunitas JaWaRa "Siap Goreskan Pena!"

0 komentar:

Posting Komentar

 
;