31 Januari 2016 0 komentar

Karangan Puisi dari Komunitas JaWaRa


Drama Kehidupan
Oleh Nova Nursavitri


Terhempas kedasar jurang
Tapi nyawa belum melayang
Selamat dalam sandiwara kehidupan

Manusia menjadi peran utama,
Kadang menjadi manusia,
Singa,buaya ,bahkan serigala berbulu domba
Manusia tetap menjadi manusia
Meski wujud hatinya berbeda
Alur hidupnya pun takpernah sama

Manusia-manusia datang
Dan pergi sesuka hati
Kadang dipuji, dicinta 
Dan dipuja setinggi angkasa

Kemudian awan menjadi gelap
Hitam pekat
Kilat menghantam seperti makian.
Dicaci, dan dihargai.
Diombang-ambing
Angin kehidupan

Putus asa berarti kalah
Dalam berjuang.
Tegar berarti menang
Dalam peperangan.

Menuruti dan meliputi takdir Tuhan.
Sutradara kehidupan.


31 Januari 2016
0 komentar

Puisi dari Anggota JaWaRa

Titik
Oleh Arum Sauca Setyawati


Titik air
Kusebut itu sebuah titik
Titik air bukan hujan
tapi titik

Titik darah
Titik berarti luka.
Bukan,bukan luka.
Hanya sebuah titik

Titiktitik
Ada banyak titik
Aku takut titik
Titik yang berarti pemberhatian

Titik bukan titik
Tapi titik
Aku tahu itu titik
Tapi aku tidak mau titik


Akhir Januari 2016
0 komentar

Catatan, Rekam Jejak Kegiatan

"On air
On Air Perdana Komunitas JaWaRa"

Pada Acara Talk Show Komunitas
Radio X Channel
Rabu, 27 Januari 2016


Hari ini kami kembali berkumpul untuk membicarakan segala persiapan yang akan kami butuhkan untuk acara Kajian Film yang akan diselenggarakan pada awal Februari nanti. Sulit bagi kami, menyatukan pemikiran yang satu dengan pemikiran lainnya. Namun demikian, para anggota JaWaRa berhasil melakukannya dengan baik. 

Siangnya, setelah pembicaraan persiapan kegiatan Kajian Film kami rasa cukup. Kemudian beralih ke pembicaraan tentang persiapan Talk show yang akan kami hadiri pada sore harinya. Dari setiap divisi yang ada diminta untuk ikut hadir mewakili suara para anggota komunitas JaWaRa. Maka disepakatilah beberapa perwakilan divisi untuk hadir bersama ketua umum, sekertaris, dan bendahara. Para pengurus JaWaRa yang ikut hadir antara lain: Sofa, Arlin, Fitri, Irfan, Helmi, Mugmin, Arum, Lidya, Gunawan, Bagas, Frida, Nida, dan Hasna. 

Pukul 16.00 tepat, kami sampai di studio X Chanel untuk acara Talk show Kumunitas. Sambil menunggu penyiar menyiapkan beberapa hal untuk On Air, kami berusaha memantapkan materi yang akan dijelaskan nanti. 

Beberapa pertanyaan seputar JaWaRa mulai diajukan. Dari mulai apa itu JaWaRa, divisi apa saja yang ada, tujuan dibentuknya JaWaRa, dan pertanyaan-pertanyaan lainnya. Beberapa kesulitan mungkin ada dari pertanyaan yang diajukan penyiar X Channel kepada kami. Kesulitan yang dimaksud bukan kesulitan dalam menjawab, melainkan kami mencoba sebisa mungkin menjelaskan sedetil-detilnya apa maksud dari penyataan yang kami utarakan sehingga penyiar dan para pendengar saat itu mengerti tujuan pembicaraan yang kami sampaikan. 

Sampai pada pertanyaan terakhir yang diajukan seputar harapan untuk komunitas JaWaRa. Kami sampaikan bahwa, harapan kami, komunitas JaWaRa akan selalu menjadi komunitas yang bermanfaat, komunitas yang tetap memprioritaskan kebermaknaan untuk semua kalangan, baik bagi kami para pengurus, maupun bagi seluruh mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan yang akan kami realisasikan. Kami selalu berharap JaWaRa mampu memiliki awal tanpa akhir. 

Demikianlah, kiranya Talk show pertama kami di studio X Chanel. Semoga membawa manfaat baik bagi kejayaan komunitas JaWaRa itu sendiri, maupun bagi para pendukung semua kegiatan kami. Kami berharap akan ada kebaikan-kebaikan selanjutnya untuk para JaWaRa. Jangan pernah kehilangan kepercayaan dalam diri, karena cerminan sejati ada di sana. Mereka yang tidak percaya diri tidak akan memiliki bayangan bahkan untuk sekedar tahu siapa dirinya. Maka percaya dan terus berkaryalah. 



Dinarasikan oleh Arum Sauca Setyawati
Divisi Sastra Komunitas JaWaRa
30 Januari 2016 0 komentar

Dokumentasi Rekam jejak Pembentukan Pengurus dan Kegiatan Komunitas JaWaRa

Galeri Foto


Ramah tamah anggota Komunitas JaWARA pada pertemuan pertama

Penyampaian visi dan misi calon Ketua umum Komunitas JaWARA

Penghitungan hasil pemilihan Ketua Komunitas JaWARA

Perkenalan pertama di instagram @komunitasjawara

Diskusi untuk peluncuran kajian film Gie


Pembuatan spanduk untuk Komunitas JaWARA


Pamflet untuk acara Bedah Film GIE

Pembuatan susunan acara pemuatan film 







on air di stasiun radio X-Chanel di kota Serang

Diskusi setelah on air
0 komentar

Berita Prakegiatan

"Mengenal Pergerakan Mahasiswa Prareformasi"


Serang - Komunitas Jurnalistik, Wisata Literasi dan Apresiasi Sastra (JaWaRa-red) Universitas Serang Raya (Unsera) akan menyelenggarakan acara bedah film "Gie" yang mengisahkan seorang tokoh bernama Soe Hok Gie. Gie merupakan mahasiswa Universitas Indonesia yang lebih dikenal sebagai demonstran dan pecinta alam yang memperjuangkan Indonesia yang penuh keadilan. Dalam rangka mempererat silaturahmi dan menghidupkan budaya diskusi di FISIP Unsera, komunitas JaWaRa mengadakan kegiatan NoBar (Nonton Bareng). Bertempat di Auditorium Lt.6 Gedung A Unsera pada hari Senin, 01 Februari 2016.

Acara ini akan dihadiri oleh Dekan FISIP, Dosen, Presma, Perwakilan Ormawa dan Mahasiswa FISIP (Komunikasi dan Administrasi Negara). Menurut Ketua Pelaksana Kajian Film, Irfan Hakim Sidik "Acara ini sangat penting untuk diikuti oleh mahasiswa guna dijadikan sumber pelajaran dan membangun mental mahasiswa pada masa yang akan datang".

"Komunitas JaWaRa bertujuan untuk mencetak mahasiswa yang berani, mandiri dan berbakat di bidang karya sastra seperti puisi, cerpen dan esai. Untuk mendukung mahasiswa yang berbakat di bidang tersebut, maka dibentuklah Komunitas JaWaRa". Ujar Irfan Hakim Sidik, saat diwawancarai oleh Tim Redaksi.

Salah satu kegiatan Komunitas JaWaRa adalah Bedah Film. Kegiatan ini akan dimulai pada pukul 12.30 WIB s.d selesai dengan detail acara yaitu pemutaran film, diskusi dan review film, serta penulisan resensi film (Dikhususkan untuk pengurus Komunitas JaWaRa).



Vidya Ramadhani, Pengurus Komunitas JaWaRa FISIP Unsera.
29 Januari 2016
29 Januari 2016 0 komentar

Publikasi media online

Mahasiswa FISIP Unsera Membentuk Gerakan Komunitas JaWARA SERANG, 
KLIK BANTEN

Organisasi merupakan sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dengan mahasiswa yang menimba ilmu di kampus. Agent of change itulah kalimat yang melekat pada diri setiap mahasiswa. Perubahan-perubahan kebaikan dipercaya berada di pundak orang-orang yang bergelar mahasiswa. Organisasi sebetulnya sangat penting untuk kebaikan kita sebagai mahasiswa, namun kesadaran berorganisasi itu sangat minim. Sudah semakin berkurang tampaknya mahasiswa yang berminat untuk bergabung dengan organisasi-organisasi yang ada di kampus. Mungkin kita pernah mendengar istilah “mahasiswa kupu-kupu” yang artinya mahasiswa tersebut hanya datang untuk perkuliahan semata. Untuk meminimalisir hal tersebut Fakultas FISIP Universitas Serang Raya membentuk Komunitas JaWaRa. Komunitas JaWaRa merupakan komunitas yang bergerak di bidang Jurnalistik, Wisata Literasi, dan Sastra. Komunitas ini didirikan atas inisiasi dekan FISIP Unsera yang didasari oleh dialog bersama antara beberapa dosen di jurusan Ilmu Komunikasi dan Administrasi Negara. Gerakan ini diharapkan dapat menjadi gerakan yang mengubah habit mahasiswa, yang awalnya menjunjung tinggi budaya kantin dan hura-hura menjadi budaya membaca, menulis, mengembangkan literasi, dan mencintai budaya. Dengan adanya komunitas JaWaRa, mahasiswa FISIP Unsera memiliki wadah untuk menyalurkan minat dan bakatnya di bidang jurnalistik, traveling, film, dan apresiasi sastra. Mahasiswa lebih berdaya dengan banyak membaca, menulis, dan berkarya. Karena itulah napasnya mahasiswa untuk menunjukkan eksistensi dirinya sebagai intelektual muda. Nita Nurhayati dan Lela Nurfarida selaku pembina JaWaRa mengungkapkan " kita berharap komunitas ini tetap berjalan dan langgeng untuk menjadi wadah kreatifitas dan menjadi wadah kedepannya" ungkapnya. Sofa Awaludin, Ketua Umum JaWaRa menjelaskan kedepannya semoga teman - teman komunitas khususnya, dapat berproses dengan baik sebagaimana mestinya, dan dengan adanya komunitas ini semoga menjadi warna baru yang dapat mewarnai mahasiswa-mahasiswa utuh, intelek, cerdas, dan kreatif dalam menghadapi zaman. Dimuat di klikbanten.com 27 Januari 2016
1 komentar

Makna Filosofi Simbol atau Logo Komunitas JaWaRa

Logo Komunitas JaWaRa

Definisi JaWaRa : Apa yang terbayang di benak Saudara ketika mendengar nama “Banten”? Barangkali serangkaian dunia mistik yang muncul kepermukaan. Sekaitan dengan hal itu, Provinsi Banten selama ini terkenal dengan kekuatan daya magisnya. Lalu apa yang terbersit dibenak Saudara jika mendengar kata ”JaWaRa”? apabila dilihat dari segi tampilan fisik, mempunyai ciri memakai baju kampret serta celana panjang longgar berwarna hitam, dan lomar ikat kepala. Semua itu tentu menjadi gambaran bagian tampilan fisik dari JaWaRa, namun bagaimana dengan perangai? JaWaRa dikenal sebagai orang yang memiliki keberanian tingkat tinggi tanpa ada rasa takut sedikit pun. Paparan tadi tentu sudah hampir seratus persen menggambarkan tentang JaWaRa Banten. Namun, bukan hanya ini definisi JaWaRa. JaWaRa adalah suatu komunitas yang bergerak dibidang jurnalistik, wisata literasi, dan apresiasi sastra. Sesuai dengan namanya JaWaRa merupakan sebuah akronim dari kata Jurnalistik, Wisata literasi, Apresiasi sastra. Mengapa kami menamakan komunitas ini dengan nama “JaWaRa”? Karena kami mempunyai tekad dan keberanian kuat untuk mengubah pola pikir mahasiswa yang dapat mencerminkan budaya intelektual kampus meski hambatan-hambatan di depan begitu banyak yang harus dihadapi. Namun, Kami anak JaWaRa takan ragu apalagi menyerah, kami yakin akan mampu mengembangkan potensi kreativitas dalam bidang jurnalistik, wisata literasi, dan apresiasi sastra serta kajian film sebagai wujud cermin dari intelektualitas kampus. Kami tidak perlu berkoar siapa diri kami sebagai Jawara, tetapi cukup tekad yang kami miliki akan membuktikan bahwa kami benar-benar seorang JaWaRa.

Buku dan pena : Adapun lambang Buku dalam logo kami, diumpamakan sebagai buku itu sendiri yang terdiri dari kumpulan kertas atau bahan lainnya yang dijilid menjadi satu yang berisi tulisan atau gambar dan setiap sisi dari sebuah buku disebut halaman. Lantas mengapa kami pun menggunakan pena sebagai salah satu simbol logo dari JaWaRa? Pena yang berfungsi untuk menulis. Mengingat arti penting buku dan pena di atas, maka setiap lembaran kertas dalam buku itu akan dipenuhi goresan pena yang akan mencatat berbagai kreativitas kami di bidang literasi. kemudian lembaran demi lembaran yang terkumpul dapat kami jilid menjadi sebuah terbitan buku-buku kami. buku-buku hasil kreativitas tersebut akan menjadi catatan sejarah perjalanan perjuangan kami dalam menggali kraeatifitas di bidang Jurnalistik, wisata literasi dan apresiasi sastra.

Bintang : Menurut definisinya, Bintang adalah benda langit luar angkasa yang terlihat kecil dari bumi, namun sesungguhnya besar dan dapat memancarkan cahayanya sehingga menerangi alam ini dalam suasana gelap. Maka dari itu, kami para JaWaRa berharap bisa memancarkan sinarnya di atas ketinggian melalui kreativitas-kreativitas kecil dan sederhana, namun dapat menjadi satu kesatuan mahakarya mahasiswa untuk mencapai impian serta tujuan para JaWaRa. Bahwa komunitas ini dibangun dengan sungguh-sungguh sebagai aspirasi mahasiswa untuk membentuk mahasiswa yang berintelektualitas dan mempunyai pancaran cahaya yang menjadi sumber kreativitas, sama seperti bintang yang menjadi sumber cahaya bagi kehidupan. semoga kreativitas kami dapat menjadi pencerahan khusunya bagi dunia kampus umumnya bagi seluruh alam kehidupan.

Tanda lancip dibawah dan garis yang tak putus : Tanda lancip disini memberi arti bahwa kami sebagai sang JaWaRa harus memiliki pemikiran yang logis, kritis, tajam serta membangun. Sementara itu, garis yang tidak pernah putus ini membentuk sebuah perisai yang menjadi tanda dari persatuan mahasiswa. Sehingga, kedua garis yang membentuk sebuah perisai ini menjadi lambang bagi mahasiswa yang akan mampu menembus dan melewati keterpurukan intelektualitas dengan ilmu dan pengembangan kreativitasnya pada lambang buku di depannya.

Goresan Pena : Semangat dalam membangun serta mengapresiasikan segala kreativitas yang dimiliki dalam diri setiap anggota sebagai seorang mahasiswa yang peduli pada alam dan budayanya, sehingga selalu berusaha mengembangkan suatu inovasi baru bahkan tentang kejadian apapun yang ada di sekeliling. Kami sebagai JaWaRa yang peduli akan literasi serta budaya. Semua itu akan menjadi cacatan-catatan sejarah yang terangkum dalam buku-buku yang kami hias dengan goresan-goresan pena sehingga menjadi sebuah mahakarya besar yang dapat membesarkan kami, kehidupan kami dan alam semesta ini melalui jejak literasinya.
26 Januari 2016 0 komentar

Pembentukan JaWaRa

Komunitas JaWARA, Komunitas Literasi Rintisan FISIP Unsera
UNSERA,25/Januari/2016.

Organisasi merupakan sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dengan mahasiswa yang menimba ilmu di kampus. 'Agent of change', itulah kalimat yang melekat pada diri setiap mahasiswa. Perubahan-perubahan yang mengarah pada perbaikan kualitas diri mahasiswa dipercaya dapat digali melalui organisasi.

Organisasi sebetulnya sangat penting untuk kebaikan kita sebagai mahasiswa, namun kesadaran berorganisasi itu sangat minim. Tampaknya sudah semakin berkurang mahasiswa yang berminat untuk bergabung dengan organisasi-organisasi yang ada dikampus. Terutama organisasi yang berkaitan dengan profesi akademik. Bahkan di Unsera sendiri belum ada organisasi berbasis literasi. Mungkin karena minat baca masih sangat terbatas, dan buku masih menjadi barang langka di kalangan mahasiswa. 

Sepertinya kita pernah mendengar istilah "mahasiswa kupu-kupu" yang artinya mahasiswa tersebut hanya datang untuk perkuliahan semata. Untuk meminimalisasi hal tersebut, FISIP Universitas Serang Raya membentuk Komunitas JaWARA.

Komunitas JaWARA merupakan komunitas yang bergerak di bidang Jurnalistik, Wisata Literasi, dan Apresiasi Sastra. Komunitas ini didirikan atas inisiasi dekan FISIP Unsera yang didasari oleh dialog bersama antara beberapa dosen di jurusan Ilmu Komunikasi dan Administrasi Negara. 

Gerakan ini diharapkan dapat menjadi gerakan yang mengubah habit mahasiswa, yang awalnya menjunjung tinggi budaya kantin dan hura-hura menjadi budaya membaca, menulis, mengembangkan literasi, dan mencintai budaya lokalnya. Dengan adanya komunitas JaWARA, mahasiswa FISIP Unsera memiliki wadah untuk menyalurkan minat dan bakatnya di bidang jurnalistik, traveling, kajian film, dan apresiasi sastra. 

Mahasiswa lebih berdaya dengan banyak membaca, menulis, dan berkarya. Karena itulah napasnya mahasiswa untuk menunjukan eksistensi dirinya sebagai intelektual muda Nita Nurhayati dan Lela Nurfarida selaku pembina Komunitas JaWARA mengungkapkan: " kami berharap Komunitas JaWARA ini dapat menjadi wadah kreativitas bagi mahasiswa yang konsisten dan komitmen dalam kegiatan-kegiatan literasi dan diskusi. Kegiatan-kegiatan diskusi dan aktivitas membaca serta menelurkan karya dengan cara menulis perlu dibiasakan agar menjadi habit mahasiswa. Karena ciri dari mahasiswa adalah berpikir dan berkarya" ungkapnya. 

Sofa Awaludin, Ketua Umum JaWARA menjelaskan bahwa kedepannya semoga teman-teman komunitas khususnya, dapat berproses dengan baik sebagaimana mestinya, dan dengan adanya komunitas ini semoga menjadi wahana baru yang dapat mewarnai mahasiswa-mahasiswa secara utuh, intelek, cerdas, dan kreatif dalam menghadapi tantangan zaman.



Divisi Jurnalistik 
Komunitas JaWARA

25 Januari 2016 0 komentar

Susunan Kepengurusan JaWaRa



KOMUNITAS JaWaRa

Penganggung jawab :  H.  Abdul Malik, M.Si ( Dekan FISIP Univeritas Serang Raya )

Pengarah                   :  Fikri Habibi, M.Si ( Administrasi Negara)
                                    Rahmi Mulyasih, M.Si ( Ilmu Komunikasi )
Pembina                    :  Nita Nurhayati, M.Hum dan Lela Nurfarida, M.Pd
Ketua                        :  Sofa Awaludin
Wakil Ketua             :  Dimas Aditya Putra
Sekretaris                 :  Arlin Muffida
Bendahara                :  Fitri Febriyanti

DIVISI

Divisi Jurnalistik        
Koor Bidang               : Lidya Adam
Publikasi Media          : Bagas Tryo Juliantoro
Anggota                      : Yunisa Muliawati
                                      Vidya Ramadhani
                                      Dian Ayu Miranti
                                      Adelina
                                      Dinda Dewi Yanti
Divisi Wisata Literasi
Koor Bidang               : Rizqi Primawan Pramata
Publikasi Media          : Lavita Pratiwi
Anggota                      : Gunawan Setiyari
                                      Rizki Slamet
                                      Lina Estiawati
                                      Frida Restu Rizki. K
                                      Mulyasarah
                                      Ratna Dyah P
Divisi Apresiasi Sastra

Koor Bidang                              : Nova Nursafitri  
Publikasi Media                         : Mugmin Aziz
Sub. Puisi                                   : Lia Awalia dan Fauzul Afa
Sub. Cerpen                               : Indri Cahyani
Sub. Novel                                 : Kartika Shania Ningrum
Sub. Esai                                    : Arum Sauca


Divisi Kajian Film
Koor Bidang               : Irfan Hakim Sidik
Publikasi Media          : Helmi oktavian
Anggota                      : Syafira Ayu Nitami
                                      Natika Kamila
                                      Nurul Syabania
 
;