4 Januari 2017

PUISI "BANGKITKU"

BANGKITKU
(Oleh: Fauzul Afa)



Rasa sakit yang terus menghampiri ini
Rasa hancur yang tak pernah lekang ini
Membuatku semakin tersadar..
Ada banyak keindahan yang aku lewatkan disana

Matahari sudah siap menyambutku
Matahari sudah siap menyapaku
Matahari sudah siap menghangatkanku
Keluarlah, wahai perihnya cinta

Dunia berbisik padaku
Entah dalam keperihan, kesedihan, keterpurukan
Dunia berbisik, pandanglah aku
Percayalah padaku, aku akan selalu berada di jiwamu

Airmata yang menetes itu...
Jatuh kerelung hatiku, seakan memberitahuku
Bahwa ia lelah, bosan, jenuh dengan semua perih ini
Bangkitlah, terjanglah dan lumatlah perih itu

Kupejam mataku yang buta cinta
Dimana anak darah menetes darinya, lalu mengalir
Mengalir kengarai kejenuhan, kemudian pergi
Seakan, mataku ingin mengganti nya dengan kebahagiaan

Langit yang cerah dan indah
Pohon-pohon dan rumput yang bergoyang
Kicauan burung yang merdu
Bernyanyi menyambutku dari tenggelam nya kepedihan


Aku pandangi lembaranku yang jatuh
Tak sadar, dilembaran itu masih terdapat banyak warna
Masih banyak yang belumku tulis
Lembaran baruku, akan kuisi dengan tinta kedamaian




~Komunitas JaWaRa~

0 komentar:

Posting Komentar

 
;